Marhusor do anggo ngolu na satokkin on


RSS

Oleh : Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh

Semangat bergumul dan berjuang dalam Kristus

(2 Timotius 1: 6-12)

Kita sering mendengar ucapan semangat yang diucapkan agar orang yang mendengar diharapkan menjadi bertambah semangat untuk melakukan kegiatannya. Kata ini diucapkan agar setiap orang yang mendengar dapat tergugah jiwanya, bagi yang tidak bergairah menjadi terpacu untuk dapat menjalankan segala sesuatu dengan sukacita ataupun tidak terpaksa.

Zaman sekarang ini sulit bagi setiap orang untuk dapat merasakan semangat dan mengucapkan atau memberi semangat pada orang lain. Hal ini didasari pemahaman yang mengatakan bagaimana mungkin dapat memberikan semangat jika kita tidak dapat merasakan semangat terlebih dahulu. Dalam pergumulan saat ini kendala itu mungkin datang dari sosial-politik, yang saat ini semakin menegangkan yang di ungkapkan oleh KPK yang belum ada kepastian dan kejelasan siapa yang benar dan salah; dari segi perekonomian dimana harga bahan pokok yang terus naik namun pendapatan tetap; dari sudut pandang kekeluargaan, tidak adanyaistri/suami hingga umur telah tua karena jodoh tak kunjung datang, kebalikanya ada yang sudah dapat berkeluarga tetapi kehidupan keluarga tidak mulus seperti cita-cita awal, terjadilah, kecemasan, ketakutan, khawatir, dll.

Semua pergumuan itu terkadang mematahkan semangat untuk berjuang menjalani harapan yang baik. Hal ini dialami oleh Rasul Paulus walaupun kita berada dalam konteks yang berbeda. Ia mengalami pergumulan bersama rekan penginjil lainnya, untuk mengabarkan Injil pada jemaat yang ada di Asia Kecil.Tidak hanya itu, ia juga menghadapi segala ajaran guru-guru palsu yang ada (Gnostisme) yang mempengaruhi iman Kristen saat itu, yang mengakibatkan pengkabaran Injil tidak semulus harapan mereka. Ajaran guru palsu saat itu sangat mempengaruhi posisi para pengkabar Injil yang tersingkirkan dalam menyebarkan dan menuntun orang beriman yang benar dalam jalan Kristus.

Paulus tidak patah semangat justru sebaliknya ia tetap mengobarkan semangat penginjilan yang ada padanya. Ia tak takut menderita karena Injil, tidak malu memberitakan Injil, ia tetap mengabarkan Injil dalam kasih sukacita keselamatan yang telah digenapi oleh Kristus (2 Tim. 1:7-8). Oleh karena itu, Paulus memberi motivasi kepada anaknya Timotius agar tetap bersemangat dalam pekabaran Injil dengan kekuatan yang dari Tuhan, bersabar dan bertekun dalam menyebarkan Firman Tuhan. Sebab Yesus akan melihat orang yang tekun dan yang menderita karena nama-Nya di dunia ini, dan Ia akan menyertai selalu dalam segala pergumulan penginjilan (Mat. 28:20).

Pembaca yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita juga diajak untuk dapat tetap semangat mengobarkan, mengekspresikan diri dalam iman kepada Kristus. Walau dalam penderitaan yang mungkin tiada berujung, namun kita punya satu yang pasti dapat memberi semangat yaitu keselamatan dari Allah yang Ia karuniakan melalui anak-Nya Yesus Kristus.

Dalam hidup ini kita diajak untuk memberitakan Injil melalui bergumulan kita sat ini, bagaimanakah kita dapat mengungkapkan dan menyingkapi peristiwa yang terjadi saat ini dengan semangat dan sukacita, tidak takut, dan cemas dalam menyatakan diri sebagai keluarga Kristus.

Secara khusus, kita adalah penginjil bagi diri kita sendiri. Bagaimanakah kita dapat menaklukan ego manusiawi kita dengan keadaan saat ini? Kita harus dapat menaklukkan diri dimana bukan kehendak kita yang diutamakan melainkan kehendak Allah yang seharusnya terjadi.Kita telah dipanggil oleh Allah untuk dapat bersaksi hingga kitapun mampu menjiwai panggilan dalam kasih Yesus Kristus. Melalui kasih dan prilaku kita yang nyata terhadap pergumulan yang ada serta dengan interaksi sesama, maka kita dapat tetap tabah menjalani pergumulan hidup, karena Tuhan memelihara umat-Nya. Sekarang kembali pada diri kita masing-masing, maukah kita bersemangat mengabarkan Kabar Baik dari Yesus Kristus dalam pergumulan sehari-hari?

Semangat hari ini dan seterusnya, diingatkan oleh Paulus agar kita dalam penderitaan apapun, jangan gentar ataupun menjauh, bahkan berpaling dari Allah, melainkan sebaliknya marilah kita meneguhkan kembali dan bersemangat kembali bahwa kita berjuang dan bergumul bersama Kasih-Nya. Jaminan yang diberikan kepada kita yaitu kita pasti dipelihara-Nya selamanya hingga datangnya hari Tuhan (2 Tim. 1: 12). Andalah yang menentukan pilihan anda serta menjalaninya.Untuk itu, pilihlah dengan benar dan jalanilah dengan semangat dalam Kristus.
Sumber:www.hkbp.or.id

“To finish first, first you must finish”
(Ron Dennis, boss F1 McLaren)




Mother, how are you today!!


mom…how are you? i miss you, mom….i need your hug very much…….i need you…….i need you…

Mother how are you today
here is a note from your daughter
with me everything is okay
mother how are you today

mother dont worry im fine
promise to see you this summer
this time will be no delay
mother how are you today

i found the knight of my dream
next time you will get to know him
many things happen while i was away
mother how are you today

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Cerita Buram Dari Sebuah......

Tukeran Link(Copy Paste Kode ku ini)

Photobucket