Marhusor do anggo ngolu na satokkin on


RSS

TUAK


Bah Hebat ma Opung on...
Haro bir pe I inum BAna... ho ho ho jaman saonarion





O da paragat patibu damang sian i

Nunga tung mauas ahu naeng minum tuakmi

Tralalalalala……Sattabi di akka parilmu tinggi



Dengan girang amani Uhum menyanyikan lagu itu sambil memainkan anak caturnya. Sementara amani Hobal, lawan mainnya, mulai menggerutu dan garuk-garuk kepala. Apalagi suara amani Uhum termasuk katagori fals dan melengking karena sengaja mengambil nada tinggi. Konsentrasi amani Hobal jelas pecah dan terganggu.

“Dasar natuakhon, peminum tuak. Cenglah kita,” ujar amani Hobal sambil menjatuhkan rajanya karena sudah terpojok akibat skak mat amani Uhum. Seperti biasa, kalau di kampung, tak disebut ‘skak’ kalau mengusir raja. Tapi ‘hus’. Makanya kalau ada yang masuk angin, maaf, suara kentut berdesir, lawan main bisa salah dengar. Bisa memancing cekcok. Sementara menteri tidak disebut ster tapi mesa.

Amani Uhum senyum-senyum karena berhasil mengganggu konsentrasi lawan. Sebungkus rokok dan dua gelas kopi susu plus lappet kini menjadi kewajiban amani Hobal membereskannya. Jika tidak, wah, wajah nai Heppot bisa karitingon alias bermuka keriting. Sebab jika ia kalah, rencananya amani Uhum akan menambah bon. Usaha sepeda airnya sudah tiga hari ini tak disentuh tamu di pantai.

“Gara-gara lagumu itu aku jadi teringat ‘Halak Japang’ yang melakukan penelitian soal tuak. Namanya Shigero Ikegami. Hebat ya, justru orang Jepang yang meneliti kehidupan kita,” timpal amani Tumpal.

“Seharusnya begitulah biar objektif. Coba kalau lae yang meneliti, bisa-bisa pula kau bilang tuak itu tak berguna. Soalnya lae kan bukan peminum. Tak macam aku, harus masuk dulu tiga gelas baru bisa tidur nyenyak,” sambut amani Onjor.



“Minum sih minum, tapi jangan kayak kemarin. Maju selangkah mundur tiga langkah. Kapan nyampainya di rumah. Sudah itu ngawur pula bicaramu. Kau sebut-sebut pula omak si Onjor wanita paling cantik di dunia. Apa tak malu dia makanya pintu tak dibuka. Drinking yes tapi mabukmu itu lae bisa bikin gaor sahuta atau sekampung jadi geger,” sela amani Tumpal.

“Sebenarnya itu gara-gara keasyikan marmitu. Tahulah lae, kalau sudah tiga gelas masuk, suara limaku mantap kali. Jack Marpaung atau Joel Simorangkir bisa putus. Maka itu di kumpulan koor Ama suaraku agak sulit keluar. Masak minum tuak di gereja. Bisa hona pinsang huria. Kena sanksi gereja,” canda amani Onjor sambil memilin timbaho, sejenis tembakau rokok dalam kertas ‘tictak’. ‘Tingwe’ kata orang Jawa. Ngelinting Dewe.

Dari pembicaraan kaum bapak itu, timbul suatu keprihatinan bahwa ‘Lapo Tuak’ belakangan ini sudah berbeda dengan yang dulu. Pelajar remaja pun sudah mulai keranjingan ‘mintu’, minum tuak di lapo. Bahkan ada yang sambil mengisap ganja.

“Dulu hanya orang dewasa yang melakukannya. Gitar Sipoholon pun musti ada. Kalau tidak, bakal tak laku kedainya,” timpal amani Hombar.

Tapi menurutnya, kedai tuak sekarang justru meyediakan hiburan televisi plus VCD. Bisa sambil berkaraoke. Sudah banyak lapo yang tak memiliki lagi gitar yang sesungguhnya sudah identik dengan minum tuak. Maka itu menurut pendapatnya, seniman-seniman Batak makin berkurang.

“Komponis Nahum Situmorang termasuk mengawali kariernya dari lapo tuak. Setiap lagu barunya muncul lebih dulu menggema di lapo tuak. Tulangku Humisar Siadari, salah seorang personel grup Solu Bolon pernah cerita padaku,” lanjut amani Hombar.

“Tak hanya itu. Rasa tuak sekarang pun sudah tak orisinal lagi. Makanya ada istilah tuak angsa. Habis diteguk, mulut kita akan bersuara seperti angsa. Padahal, kalau tuak asli, sebetulnya tidak mengundang penyakit. Banyak khasiatnya. Bahkan ibu-ibu yang baru melahirkan pun dianjurkan minum tuak manis agar ASI lebih lancar mengalir. Ini semestinya yang harus bisa kita jadikan sebagai bagian dari wisata kuliner di Danau Toba. Macam Brem Balilah, terbuat dari beras ketan hitam dan putih serta berkhasiat menstimulir peredaran darah. Makanya memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu digunakan juga dalam upacara keagamaan Hindu yaitu Tetabuhan. Apa bisa ya tuak kita kemas dalam minuman botol dan diekspor ke luar negeri?,” tanya amani Hombar sambil berkemas karena waktunya ‘Tusor’ sudah tiba. Tuak Sore.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Cerita Buram Dari Sebuah......

Tukeran Link(Copy Paste Kode ku ini)

Photobucket