Marhusor do anggo ngolu na satokkin on


RSS

Jangan Mengeluh......



Seringkali kita mengeluh dengan beban/masalah kita yang rasanya begitu berat...(Seberapa banyak di antara kita yang pernah mengeluhkan hal tersebut?). Mungkin kita merasa sudah tidak sanggup lagi melalui semuanya ini dan berharap kita bisa menjadi orang lain saja yang hidupnya tampak lebih enak dan menyenangkan. Seperti ilustrasi yang ditulis oleh Ko Gideon, mungkin seringkali kita berharap bisa memikul salib orang lain, tanpa kita mengetahui sebenarnya hidupnya justru menghadapi masalah yang lebih berat dari apa yang kita alami.

Barangkali pekerjaan paling enak selain tidur itu adalah mengeluh. Lho? Iya, soalnya dengan mengeluh, kita akan mengeluarkan semua unek-unek kita, melampiaskan apa yang sedang bercokol di hati kita saat ini. Dan kita akan merasa plong setelah mengeluh itu. Lho itu kan curhat? Beda dong sama mengeluh? Nah, inilah yang kadang saya sendiri tidak bisa membedakan antara curhat, mengeluh, konsultasi, ato... nah ini yang berbahaya, kalo ternyata perbuatan yang dilakukan itu dilandasi oleh ketidaksyukuran kita terhadap apa yang kita dapatkan saat ini, yang bisa membawa kita kepada apa yang disebut kufur nikmat.

Kalo kita curhat, ato konsultasi, menurut ana kita memang sedang berada dalam masalah, dan kita dalam kondisi ingin menghadapi masalah itu dan menyelesaikannya, serta dilandasi oleh pemahaman bahwa apa yang kita hadapi adalah bagian dari kehidupan, bagian dari skenario Allah terhadap diri kita. Sedangkan kalo mengeluh, menurut saya, itu lebih disebabkan oleh kelemahan mental kita dalam menghadapi hidup, ketidakmampuan kita dalam mengatasi problem yang ada, keinginan agar persoalan itu hilang tanpa ada usaha, bukan menyelesaikannya, dan juga bisa jadi karena ketidaksyukuran kita terhadap apa yang Allah anugerahkan kepada kita. Dan mengeluh biasanya itu disebabkan oleh masalah-masalah keduniawian. Gak punya mobil lah, gak punya hape keren kayak teman lah, gak punya perabot kayak tetangga lah, dan laen laen.

Siapa yang repot coba kalo gitu? Ya orang yang dikeluhi, kalo yang dikeluhkesahi adalah hal itu-itu saja, yang nampak bukan sebuah ketegaran hidup, tapi keinginan agar hidupnya berubah sekejap mata, tanpa ada usaha. Kita bisa bayangkan, bagaimana kalo tiap hari kita bertemu dengan orang yang omongannya gitu-gitu aja, mengelug terus. Katanya orang surabaya, "Gak onok syukure, ngersulo thok" alias gak pernah bersyukur, mengeluh terus.

Masalahnya kalo yang dikeluhkesahi adalah sama-sama gak bisa menyelesaikan masalah, maka hal itu bisa berlarut-larut tanpa ada penyelesaian. Sehingga, kita yang seharusnya berfikir bagaimana bermanfaat bagi orang lain, mencari penyelesaian masalah orang lain, malah sebaliknya.


Melihat kisah bangsa Israel, mungkin kita bisa berkata bangsa ini bangsa yang suka bersungut-sungut ya...Padahal mungkin mereka merasakan apa yang mereka alami begitu berat, merasa senang bisa bebas dari penindasan bangsa Mesir, eh justru diperhadapkan dengan laut Teberau, dihadapkan lagi dengan kelaparan, tapi kita dari sudut pandang orang ketiga bisa melihat bagaimana penyertaan Tuhan begitu luar biasa atas kehidupan mereka.

Demikian juga seharusnya yang terjadi dengan kehidupan kita. Tuhan sudah mengetahui seberapa berat salib yang mampu untuk kita pikul, dan semuanya itu SEHARUSNYA sanggup untuk kita lalui bersama dengan Tuhan. Hal itu pula yang kurasakan selama kehidupanku. Dalam kehidupanku kadang aku juga mengeluh atas keluarga, kuliah dan banyak hal lainnya mungkin:( Terkadang pula kumengeluh dan merasa bahwa aku tidak sanggup menyelesaikan S2ku ini, tiap hari bergadang sampai pagi, bahkan sampai menginap di rumah teman, benar-benar melelahkan deh rasanya dan seakan aku ingin berkata "Tuhan, rasanya aku tidak sanggup". Namun yang terjadi saat ini adalah ternyata aku mampu menyelesaikan trimester keduaku, dengan hasil yang cukup memuaskan, ada yang mendapatkan A dan ada yang mendapatkan A-, yang dua lainnya masih belum kuketahui:) Begitu banyak 'mujizat' yang aku rasakan di trimester 2 ini. Mulai dari ujian SIM ku yang tertunda sampai 2 kali, yang pertama, karena kelompok yang lain pun banyak yang belum siap untuk ujian (termasuk kelompokku:)), maka hari yang seharusnya ujian akhirnya digunakan untuk konsultasi, dan pada pertemuan berikutnya yang seharusnya ujian, dosenku sakit. Bukannya senang karena dosenku sakit sih, namun aku memang belum terlalu mempersiapkan diri untuk presentasi, maka pada pertemuan yang ketigalah baru ujian tersebut terlaksana. Walaupun 'berbantai-bantai' ria antara kelompokku dengan dosennya, namun hasilnya sangat memuaskan, karena seluruh kelompok mendapatkan nilai A:) Mujizat berikutnya adalah ujian ku yang terakhir adalah 24, ada 2 ujian pada saat itu, yang satu mengumpulkan makalah dan yang satunya lagi tanya jawab. Sehari sebelum tanggal 24 itu aku sibuk menyelesaikan ujianku dalam bentuk paper, sehingga belum benar-benar mempersiapkan diri untuk yang tanya jawab, dan 'mujizat' yang aku alami adalah ujian yang satunya ditunda karena dosennya masih di luar kota:) Benar-benar satu demi satu rasanya bisa terselesaikan dengan baik:) Aku hanya berharap studiku akan dapat kuselesaikan dengan baik.
Karena itulah, kita harus benar-benar memahami, hakikat dari kehidupan ini. Hakikat bahwa Allah-lah tempat kita bergantung. Hakikat bahwa kehidupan ini hanyalah sementara. Hakikat akan dunia yang fana. Hakikat akan hidup yang sebenarnya. Sehingga kita akan mendapat kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan yang semu....

Aku berharap dengan melihat seluruh kehidupanku yang telah kulalui dari dulu sampai saat ini dan melihat bagaimana penyertaanNya yang begitu luar biasa, aku dapat dengan yakin berkata kepada diriku "Tuhan, tidak ada yang tidak mampu untuk kulewati dan tidak akan ada yang terlalu berat untuk kulewati asalkan aku bersama denganMu". Sebuah pujian dari Jeffry S Tjandra yang boleh mengingatkan kita semua bahwa tidak ada beban yang terlalu berat untuk kita pikul asal kita bersama denganNya. Gbu all.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Cerita Buram Dari Sebuah......

Tukeran Link(Copy Paste Kode ku ini)

Photobucket