Marhusor do anggo ngolu na satokkin on


RSS

PARTUTURON ni Halak Batak


Salam Simarmata...
On ma patu jolona...


Tutur
bisa diterjemahkan sebagai panggilan yang digunakan masyarakat Simalugnun sebagai sebutan untuk/kepada orang tertentu.

Perkerabatan Simalungun
Orang Simalungun tidak terlalu mementingkan soal “silsilah” karena penentu partuturan di Simalungun adalah “hasusuran” (tempat asal nenek moyang) dan tibalni parhundul (kedudukan/peran) dalam horja-horja adat (acara-acara adat). Hal ini bisa dilihat saat orang Simalungun bertemu, bukan langsung bertanya “aha marga ni ham?” (apa marga anda) tetapi “hunja do hasusuran ni ham (dari mana asal-usul anda)?”

Hal ini dipertegas oleh pepatah Simalungun “Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma marholong ni atei” (dari Raya, Purba, Dolog, Panei. Yang manapun tak berarti, asal penuh kasih). Kenapa? Karena seluruh marga raja-raja Simalungun itu diikat oleh persekutuan adat yang erat oleh karena konsep perkawinan antara raja dengan “puang bolon” (permaisuri) yang adalah puteri raja tetangganya. Seperti raja Tanoh Djawa dengan puang bolon dari Kerajaan Siantar (Damanik), raja Siantar yang puang bolonnya dari Partuanan Silappuyang, raja Panei dari putri raja Siantar, raja Silau dari putri raja Raya, raja Purba dari putri raja Siantar dan Silimakuta dari putri raja Raya atau Tongging.

Adapun Perkerabatan dalam masyarakat Simalungun disebut sebagai Partuturan. Partuturan ini menetukan dekat atau jauhnya hubungan kekeluargaan (pardihadihaon), dan dibagi kedalam beberapa kategori sebagai berikut:

Tutur Manorus / Langsung
Perkerabatan yang langsung terkait dengan diri sendiri.

Ompung: Orangtua Ayah atau Ibu, Saudara (Kakak/Adik) dari orangtua Ayah atau Ibu
Bapa/Amang: Ayah
Inang: Ibu
Abang: Saudara lelaki yang lahir lebih dulu dari kita.
Anggi: Adik lelaki; saudara lelaki yang lahir setelah kita.
Botou: Saudara perempuan (baik lebih tua atau lebih muda).
Amboru: Saudara perempuan Ayah; Saudara perempuan pariban Ayah; Saudara perempuan Mangkela. Bagi wanita: orangtua dari Suami kita; Amboru dari suami kita; atau mertua dari Saudara Ipar perempuan kita.
Mangkela: Suami dari saudara perempuan dari Ayah
Tulang: Saudara lelaki Ibu; Saudara lelaki pariban Ibu; Ayah dari besan
Anturang: Istri dari Tulang; Ibu dari besan
Parumaen: Istri dari Anak; Istri dari Keponakan; Anak Perempuan dari Saudara Perempuan Istri; Amboru dan Mangkela kita memanggil istri kita Parumaen
Nasibesan: Istri dari Saudara (Ipar) lelaki dari Istri kita atau saudara Istri kita
Hela: Suami dari Puteri kita; Suami dari Puteri dari kakak/adik kita
Gawei/Eda: Hubungan Wanita dengan Istri Saudara Lelakinya
Lawei: Istri dari Saudara Lelaki
Botoubanua: Puteri Amboru; Bagi wanita: Putera Tulang
Pahompu: Cucu; Anak dari Botoubanua; Anak Pariban
Nono: Pahompu dari Anak (Lelaki)
Nini: Pahompu dari Boru
Sima-sima: Anak dari Nono/Nini
Siminik: Pahompu dari Nono/Nini


Tutur Holmouan / Kelompok
Melalui tutur Holmouan ini bisa terlihat bagaimana berjalannya adat Simalungun

Ompung Nini: Ayah dari Ompung
Ompung Martinodohon: Saudara (Kakak/Adik) dengan Ompung
Ompung Doli: Ayah kandung dari Ayah, kalau Nenek perempuan disebut Inang Tutua
Bapa Tua: Saudara lelaki paling tua dari Ayah
Bapa Godang: Saudara lelaki yang lebih tua dari Ayah, di beberapa tempat biasa juga disebut Bapa Tua
Inang Godang: Istri dari Bapa Godang
Bapa Tongah: Saudara lelaki Ayah yang lahir dipertengahan (bukan paling tua, bukan paling muda)
Inang Tongah: Istri dari Bapa Tongah
Bapa Gian / Bapa Anggi: Saudara lelaki Ayah yang lahir paling belakang
Inang Gian / Inang Anggi: Istri dari Bapa Gian/Anggi
Sanina / Sapanganonkon: Saudara satu Ayah/Ibu
Pariban: Sebutan bagi orang yang dapat kita jadikan pasangan (suami atau istri) atau adik/kakaknya
Tondong Bolon: Pambuatan (Orang Tua atau Saudara Laki dari Istri/Suami) kita
Tondong Pamupus: Pambuatan Ayah kandung kita
Tondong Mata ni Ari: Pambuatan Ompung kita
Tondong Mangihut
Anakborujabu: Sebagai pimpinan dari semua Boru, Anakborujabu dituakan karena bertanggung jawab pada tiap acara Suka/Duka Cita.
Panogolan: Anak laki/perempuan dari saudara perempuan
Boru Ampuan: Hela kandung yang menikahi Anak Perempuan kandung kita
Anakborumintori: Istri/Suami dari Panogolan
Anakborumangihut: Lawei dari Botou Anakborusanina

Tutur Natipak / Kehormatan
Tutur Natipak digunakan sebagai pengganti nama dari orang yang diajak berbicara sebagai tanda hormat.

Kaha: Digunakan pada Istri dari Saudara Laki-laki yang lebih tua. Bagi Wanita, Kaha digunakan untuk memanggil Suami Boru dari Kakak Ibu.
Nasikaha: Digunakan Istri kita untuk memanggil Saudara Laki kita yang lebih tua
Nasianggiku: Untuk memanggil Istri dari Adik/Anggi
Ham: Digunakan pada orang yang membesarkan/memelihara kita (orang tua) atau pada orang yang seumur yang belum diketahui hubungannya dengan kita
Handian: Serupa penggunaannya dengan Ham, tapi memiliki arti yang lebih luas.
Dosan: Digunakan tetua terhadap sesama tetua
Anaha: Digunakan tetua terhadap anak Muda Laki
Kakak: Digunakan anak Perempuan kepada Saudara Lakinya yang lebih tua
Ambia: Panggilan seorang Laki terhadap Laki lain yang seumuran
Ho: Panggilan bagi orang yang sudah akrab (sakkan) atau pada orang yang derajadnya lebih rendah, kadang digunakan oleh Suami pada Istrinya
Hanima: Sebutan untuk Istri (kasar) atau pada orang yang berderajad lebih rendah dari kita (jamak, lebih dari seorang)
Nasiam: Sebutan untuk yang secara kekerabatan berderajad di atas (jamak, lebih dari seorang)
Akkora: Sebutan orang Tua bagi anak Perempuan yang dekat hubungan kekerabatannya
Abang: Panggilan pada Saudara laki yang lebih tua atau yang berderajad lebih dari kita
Tuan: Dulu untuk pemimpin Huta (Kampung), atau pada Keturunan Raja
Sibursok: Sebutan bagi anak Laki yang baru lahir
Sitatap: Sebutan bagi anak Perempuan yang baru lahir
Awalan Pan/Pang: Sebutan bagi seorang Laki yang sudah memiliki Anak, misal anaknya Ucok, maka Ayahnya disebut Pan-Ucok/Pang-Ucok.
Awalan Nang/Nan: Sebutan bagi seorang Perempuan yang sudah memiliki Anak, misal anaknya Ucok, maka Ibunya disebut Nan-Ucok/Nang-Ucok.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Cerita Buram Dari Sebuah......

Tukeran Link(Copy Paste Kode ku ini)

Photobucket